Pages

Monday, March 25, 2013

Aplikasi PT. Kinoa


Tulisan ini bagian dari salah satu Tugas Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Disini saya mau menceritakan pengalaman saya dalam perancangan Aplikasi PT. Kinoa
Nama  : Hilda Chaerani Azis
NPM  : 1A111271
Kelas  : 3KA22
Dosen : Parno,SKom,MMSI

PT. Kinoa adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penyedia barang dan jasa pada bidang Teknologi Informasi (IT). Pengadaan barang yang dilakukan oleh PT. Kinoa adalah pengadaan Aplikasi yang digunakan untuk kebutuhan operasional sehari-hari pada perusahaan relasi/client.

Pada awal berdirinya PT. Kinoa tidak langsung memiliki relasi/client. Bagian marketing/pemasaran perusahaan tersebut bekerja keras mencari peluang untuk mendapatkan kesempatan melakukan pengadaan barang dan jasa pada bidang Teknologi Informasi (IT). Staff marketing melakukan pencarian peluang pengadaan barang dan jasa Teknologi Informasi dengan mendatangi beberapa Perusahaan, kemudian mereka bertemu dengan bagian terkait yang terdapat pada Perusahaan tersebut untuk mencari tahu apakah ada kebutuhan di bidang Teknologi Informasi (IT) yang belum terpenuhi atau bahkan belum tersedia pada perusahaan tersebut. Sering kali usaha dari staff marketing itu tidak membuahkan hasil karena pada saat ini persaingan bisnis pada dunia Teknologi Informasi sudah sangat ketat sekali.

Setelah bagian marketing mendapatkan informasi bahwa ada salah satu perusahaan yang membutuhkan pengadaan barang dan jasa untuk bidang Teknologi Informasi, bagian marketing kemudian melakukan pembuatan proposal penawaran harga atas kebutuhan yang terdapat pada Perusahaan Calon Client. Proposal yang dibuat berisikan informasi yang didapat diawal, informasi tersebut biasanya berisikan mengenai kendala yang terdapat pada Calon Perusahaan Client, solusi yang akan diberikan oleh PT. Kinoa selanjutnya adalah harga penawaran untuk pembuatan aplikasi tersebut.

Setelah proposal yang diajukan oleh marketing disetujui kemudian staff marketing melakukan kordinasi dengan Direktur, General Manager & Manajer SI untuk melakukan tahapan awal. Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan perhitungan apakah angka penawaran yang diajukan profitable. Mereka memperhitungkan berapa lama tahap development berlangsung, berapa banyak tenaga ahli yang akan digunakan serta berapa besar biaya/cost untuk tenaga ahli tersebut. Setelah kalkulasi/perhitungan selesai dilakukan dan proyek tersebut mendatangkan profit, kemudian Direktur atau General Manager melakukan meeting/pertemuan untuk membahas kontrak yang akan dijalankan dengan Manajer atau Direktur Perusahaan Calon Client. Setelah meeting tersebut dilakukan selanjutnya kedua pihak melakukan tanda tangan kontrak kerja. Didalam kontrak kerja tersebut terdapat klausul-klausul yang mengikat kedua belah pihak dimana klausul-klausul tersebut tidak merugikan apabila semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Setelah kontrak kerja didapatkan kemudian Manajer SI mulai melakukan perencanaan tahap selanjutnya, yaitu menentukan berapa banyak tenaga ahli yang akan digunakan, membuat jadwal dan menentukan apa yang akan dikerjakan oleh tenaga ahli yang telah dipilih. Manajer SI bersama dengan salah satu tenaga ahli yang telah dipilih juga perlu melakukan gathering user requirement pada Perusahaan Calon Client yang nantinya hasil dari gathering user requirement tersebut dijadikan bahan untuk dituangkan kedalam aplikasi yang akan dibuat.

Tahap berikutnya setelah Manajer SI selesai melakukan gathering user requirement. Hasil tersebut didiskusikan dengan tim yang telah dibentuk. Manajer SI melakukan diskusi dengan System Analyst mengenai kebutuhan yang ada pada client, kemudian System Analyst mulai melakukan analisa bagaimana perancangan desain database yang akan digunakan pada aplikasi, fitur-fitur yang akan diberikan pada aplikasi & desain tampilan halaman aplikasi yang akan digunakan.

Setelah System Analyst selesai melakukan analisa perancangan untuk aplikasi yang akan dibuat, Manajer SI menentukan setiap programmer yang ada untuk melakukan apa saja yang akan mereka buat(Manajer SI menentukan setiap programmer membuat modul apa saja). Setelah programmer sudah mendapatkan jatah mereka dan mengetahui apa yang akan dibuat barulah tahap developing dilakukan. Selama tahap development berlangsung Manajer SI dan System Analyst bekerja sama untuk memonitoring apa saja yang sudah dibuat oleh programmer. Mereka melakukan cek kembali apakah setiap modul  yang dibuat sudah sesuai dengan permintaan dari Client. 

Setelah tahap developing selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah melakukan testing dan implementasi system yang telah dibuat pada Perusahaan Relasi/Client. Testing dan implementasi system ini dilakukan oleh user yang akan menggunakan Aplikasi tersebut. Apabila Software/Aplikasi telah lulus tahap testing baru dapat berjalan ke tahap implementasi system pada Perusahaan Relasi/Client. Tetapi apabila Software/Aplikasi tidak lulus uji maka harus kembali ke tahap development untuk dilakukan perbaikan sesuai dengan bugs atau issue yang terjadi pada tahap testing tersebut.

Tahap implementasi system adalah tahap awal dimana software/aplikasi di deploy pada environment yang ada pada Perusahaan Client. Deployment tersebut dapat dilakukan pada server yang tersedia atau instalasi langsung pada Komputer/PC user yang akan menggunakan aplikasi tersebut. Setelah tahap testing dan implementasi system telah dilakukan baru aplikasi dapat dinyatakan Live.

Tahap selanjutnya setelah aplikasi Live adalah tahap Maintenance/Pemeliharaan. Pada tahap ini yang biasa dilakukan adalah apabila pada saat aplikasi sedang berjalan/digunakan terdapat error/problem, tim developer harus dapat melakukan penyelesaian/solving atas error yang terjadi. Error atau bugs tersebut biasanya terjadi karena kebutuhan system yang kurang validasi, kebutuhan user yang kurang dikomunikasikan, kebutuhan system yang salah penafsiran dan kesalahan yang dilakukan oleh pengguna aplikasi tersebut.

Tahapan Maintenance/Pemeliharaan Aplikasi biasanya berlangsung selama 6 bulan setelah aplikasi dinyatakan Live oleh Perusahaan Client.

Setelah tahap maintenance/pemeliharaan aplikasi selesai maka berakhir juga kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Tetapi hal ini tidak hanya berakhir begitu saja. Biasanya Manajer SI mengajukan penawaran kembali kepada Perusahaan Client tersebut untuk melakukan pengembangan lebih luas lagi pada Aplikasi yang sudah ada dan penawaran untuk kontrak maintenance/pemeliharaan aplikasi tersebut.

Wednesday, January 16, 2013

Tugas 3 Pengantar Telematika


1. Jelaskan bagaimana cara pengamanan layanan telematika dilihat dari aspek jaringan komputernya baik yang menggunakan kabel maupun tanpa kabel (wireless)! 

Jawab :
Cara pengamanan layanan telematika yang dilihat dari aspek jaringan computer yang menggunakan kabel atau wirelese itu ada 4 yaitu :
A.  Layanan Informasi
Pengertian layanan informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks, gambar, audio, maupun video.
Beberapa contoh dari layanan informasi adalah :
a. M – Commerce
b. GPS
c. News and weather
d. Telematik Terminal
e. Jasa pelayanan internet
f. Informasi lalu lintas terbaru
B.  Layanan Keamanan
Layanan keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudahterhapus atau hilang. Sistem dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan di sini adalah memberikan peningkatan keamanan tertentu untuk jaringan serta untuk memantau dan memberikan informasi jika sesuatu berjalan tidak seharusnya.

Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan. Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap :
a. Rahasia (privacy)
Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menyebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi sulit.
b. Keterpaduan data (data integrity)
Karena banyak node dan pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah lebih tinggi.
c. Keaslian (authenticity)
Hal ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host lain.
d. Convert Channel
Jaringan menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.

Keamanan dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang.
b. Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
c. Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
d. Availability
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
e. Nonrepudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.

C.     Layanan Context - Aware - Event Base
Context Aware atau istilah lainnya context-awareness diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994, dengan gagasan yang menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat.
Istilah context-awareness mengacu kepada kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
a. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
b. The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
c. Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

D.    Layanan Perbaikan Sumber
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya.
Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Kebutuan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
a.  Dilihat dari bidang ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.  
b. Dilihat dari bidang politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan public sehingga menghasilkan dukungan politik.
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu:
1. Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
2. Pengembangan layanan publik.
Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
-  Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan
   kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator    
   pembangaunan.
-  Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator
   dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.

2. Jelaskan motif-motif gangguan yang terjadi pada layanan telematika!

Jawaban:
1)  Noise adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara), elektris, maupun elektronis yang hadir dalam suatu sistem (rangkaian listrik/ elektronika) dalam bentuk gangguan yang bukan merupakan sinyal yang diinginkan.
2)  Flooding adalah teknologi informasi yang mengacu kepada salah satu jenis serangan Denial-of-service yang menggunakan paket-paket SYN. Denial of Service (DoS) merupakan serangan dimana suatu pihak mengekploitasi aspek dari suite Internet Protocol untuk menghalangi akses pihak yang berhak atas informasi atau sistem yang diserang.
3)  Virus adalah sebuah program komputer yang dapat menggandakan dirinya secara sendiri dalam sistem komputer. Sebuah worm dapat menggandakan dirinya dengan memanfaatkan jaringan (LAN/WAN/Internet) tanpa perlu campur tangan dari user itu sendiri.
4)  Sniffer adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan memanfaatkan mode premicious pada ethernet.

3. Jelaskan satu contoh metode pengamanan terhadap layanan telematika!

Jawab 
Sebuah metode browsing jaringan disediakan untuk browsing video atau audio data yang di tembak oleh sebuah IP. Jaringan video atau audio metode browsing sesuai mencangkup langkah-langkah dari:
a. Menjalankan sebuah program splikasi komputetr local untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP.
b. Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS (Dinamic Domain Name Server) oleh program aplikasi.
c. Mendapatkakn kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IO kamera dan control kamera IP melalui kamera IP pribadi, dan
d. Kopel ke layanan server melalui alamat server pribadi sehina untuk mendapatkan video atau audio dari yang ditembak oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video atau audio data yang ditembak oleh kamera IP melalui Internet.